Jenis-jenis
minuman kopi
Minuman kopi yang ada saat ini
sangatlah beragam jenisnya.[19] Masing-masing jenis kopi yang ada
memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik.[butuh rujukan]
Berikut ini adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:
- Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun.[19]
- Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.[20]
- Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.[20]
- Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.[19]
- Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.[20]
- Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.[20]
- Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.[19]
- Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.[19]
- Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.[20]
- Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.[19]
- Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.[19]
- Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.[19]
- Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.[20]
- Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.[19]
Pembuatan
minuman kopi
Pemanenan
dan pemisahan cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun
hijau sepanjang tahun dan berbunga putih.[9] Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah
yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang
yang keras.[9] Hasil dari pembuahan di bunga inilah
yang disebut dengan biji kopi.[butuh rujukan]
Pemanenan biji kopi biasanya dilakukan secara manual dengan tangan.[butuh rujukan]
Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan
cangkangnya.[20] Terdapat dua metode yang umum dipakai,
yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin.[butuh rujukan]
Pada kondisi daerah yang kering
biasanya digunakan metode pengeringan langsung di bawah sinar
matahari.[20] Setelah kering maka cangkang biji kopi
akan lebih mudah untuk dilepaskan.[butuh rujukan]
Di Indonesia, biji kopi dikeringkan hingga kadar air
tersisa hanya 30-35% [21]
Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin.[butuh rujukan]
Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu.[butuh rujukan]
Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat.[20] Metode penggilingan ini cenderung
memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.[20]
Setelah dipisahkan dari cangkangnya,
biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses pemanggangan.[20] Proses ini secara langsung dapat
meningatkan cita rasa dan warna
dari biji kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan
biji dan penurunan bobot secara keseluruhan.[20] Pori-pori
di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas.[butuh rujukan]
Warna cokelat dari biji kopi juga akan terlihat
memekat.[20]
Penggilingan
Pada tahap selanjutnya, biji kopi
yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan biji kopi[20]. Dengan bertambah luasnya permukaan
maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien dan cepat.[butuh rujukan]
Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa,
aroma, dan penampilan yang baik.[9] Hasil penggilingan ini harus segera
dimasukkan dalam wadah kedap
udara agar tidak terjadi perubahan cita rasa kopi.[9]Pot vakum,
salah satu alat yang dapat digunakan untuk merebus biji kopi.
Seni perebusan
Perebusan merupakan langkah akhir
dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi.[butuh rujukan]
Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi
harus dilakukan dengan baik dan sempurna.[9] Terdapat banyak variabel dalam
perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air,
ukuran partikel, suhu
air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan.[9] Kesalahan kecil dalam perebusan kopi
dapat menyebabkan penurunan cita rasa.[butuh rujukan]
Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama biasanya akan menimbulkan rasa kopi
yang terlalu pahit.[9] Oleh karena itu, bukanlah hal yang
mudah untuk menyajikan kopi yang baik.[9]
Dekafeinasi
Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari
keseluruhan proses pengolahan kopi.[20] Dekafeinasi banyak digunakan untuk
mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit.[butuh rujukan]
Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari
aktivitas kafein di dalam tubuh.[22] Kopi terdekafeinasi sering dikonsumsi
oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam
tubuh[22]. Proses dekafeinasi dapat dilakukan
dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen
klorida dan etil asetat.[20]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar